Tradisi Perkawinan Unik di Kalangan Masyarakat Madura
Apa Itu Adat Perkawinan Adat Madura?
Adat perkawinan adat Madura merupakan tradisi pernikahan yang dilakukan oleh suku Madura, sebuah suku bangsa yang mendiami Pulau Madura di Jawa Timur, Indonesia. Perkawinan adat Madura merupakan salah satu upacara penting dalam budaya Madura yang masih kental dijalankan hingga saat ini. Pernikahan dalam adat Madura bukan hanya sekadar ikatan dua individu, namun juga melibatkan seluruh komunitas dan memegang peranan penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi budaya suku Madura.
Cara Adat Perkawinan Adat Madura
Perkawinan adat Madura melibatkan beberapa tahapan yang dimulai dari prosesi tawakal sampai dengan acara pengantin baru. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai prosesi dan tahapan dalam adat perkawinan adat Madura:
1. Tawakal
Tawakal merupakan tahapan awal dalam adat perkawinan adat Madura. Pada tahapan ini, calon mempelai wanita melakukan ibadah tawakal atau berpuasa selama 40 hari. Puasa tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT dan memohon agar terlindungi dari segala hal yang tidak diinginkan.
2. Pengantin Baru
Setelah menjalani tahapan tawakal, prosesi selanjutnya adalah pengantin baru. Pada tahapan ini, pihak keluarga mempelai membawa buah tangan berupa pinang, sirih, dan kapur sirih ke rumah keluarga pengantin pria. Keluarga pengantin wanita pun memberikan balasan dengan memberikan buah tangan serupa. Setelah itu, kedua mempelai akan diminta untuk memakan sirih dan pinang secara bersamaan sebagai lambang persatuan.
3. Peminangan
Peminangan adalah tahapan di mana pihak keluarga mempelai pria datang ke rumah keluarga mempelai wanita untuk melamar secara resmi. Pada saat peminangan, pihak keluarga mempelai pria membawa buah tangan berupa sirih, pinang, rokok, dan makanan khas Madura. Pihak keluarga mempelai wanita kemudian memberikan jawaban apakah mereka bersedia menerima lamaran tersebut atau tidak.
4. Merariq
Setelah mendapat persetujuan dari keluarga mempelai wanita, tahapan berikutnya adalah merariq. Merariq merupakan prosesi pertemuan antara kedua mempelai yang dilakukan di kediaman mempelai wanita. Pada saat merariq, dilakukan pertukaran cincin sebagai simbol pernikahan. Acara ini disaksikan oleh kedua mempelai serta pihak keluarga dari kedua belah pihak. Setelah merariq, status kedua mempelai menjadi sah sebagai tunangan.
5. Siraman
Siraman adalah tahapan dalam adat perkawinan adat Madura yang dilakukan untuk membersihkan diri dan jiwa. Pada tahapan ini, kedua mempelai dimandikan secara bersama-sama oleh keluarga mempelai wanita. Mereka akan diberi air dari tempayan atau bak mandi, sementara keluarga mempelai wanita membasuh kedua mempelai menggunakan air tersebut. Air siraman tersebut diyakini dapat membersihkan jiwa dan mempersiapkan mempelai untuk pernikahan.
6. Fatiyah
Sesampainya waktu pernikahan tiba, dilakukanlah tahapan fatiyah. Fatiyah adalah hari di mana pernikahan akan dilangsungkan. Pada hari ini, pihak keluarga mempelai pria menyediakan makanan dan perlengkapan pernikahan yang akan digunakan dalam acara akad nikah. Acara pernikahan adat Madura dilangsungkan di rumah kediaman mempelai pria atau di tempat tertentu yang dianggap menyenangkan oleh kedua mempelai.
7. Akad Nikah
Akad nikah adalah sahnya pernikahan menurut hukum Islam. Pada tahapan ini, dilakukan ijab kabul atau pernyataan sah dari kedua mempelai yang dihadapan saksi dan penghulu. Setelah akad nikah selesai, baik kedua mempelai maupun keluarga dan tamu undangan yang hadir melakukan doa bersama serta mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
8. Rejak
Rejak merupakan acara penutup dalam adat perkawinan adat Madura. Pada tahapan final ini, dilakukan pesta yang dihadiri oleh kerabat, sahabat, dan tamu undangan lainnya. Pesta ini biasanya diisi dengan musik, tarian, serta berbagai atraksi budaya Madura. Rejak juga menjadi simbol kebahagiaan dan penyatuan antara kedua mempelai serta keluarga yang terlibat dalam pernikahan tersebut.
Pertanyaan Umum (FAQ) Tentang Adat Perkawinan Adat Madura
1. Bagaimana proses merariq dalam adat perkawinan adat Madura?
Jawaban: Proses merariq dalam adat perkawinan adat Madura adalah pertemuan antara kedua mempelai yang dilakukan di kediaman mempelai wanita. Pada saat merariq, dilakukan pertukaran cincin sebagai simbol pernikahan. Acara ini disaksikan oleh kedua mempelai serta pihak keluarga dari kedua belah pihak. Setelah merariq, status kedua mempelai menjadi sah sebagai tunangan.
2. Apa yang dimaksud dengan fatiyah dalam adat perkawinan adat Madura?
Jawaban: Fatiyah dalam adat perkawinan adat Madura adalah hari di mana pernikahan akan dilangsungkan. Pada hari ini, pihak keluarga mempelai pria menyediakan makanan dan perlengkapan pernikahan yang akan digunakan dalam acara akad nikah. Acara pernikahan adat Madura dilangsungkan di rumah kediaman mempelai pria atau di tempat tertentu yang dianggap menyenangkan oleh kedua mempelai.
Kesimpulan
Adat perkawinan adat Madura merupakan tradisi pernikahan yang kaya akan nilai-nilai budaya dan religi. Tahapan-tahapan dalam prosesi pernikahan adat Madura melibatkan keluarga dan komunitas dalam menjaga keberlanjutan tradisi budaya ini. Melalui adat perkawinan adat Madura, suku Madura berusaha melestarikan identitas budaya mereka yang unik dan khas. Dengan menjaga dan melestarikan adat perkawinan adat Madura, kita juga turut menjaga keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Mari lestarikan budaya dan warisan nenek moyang kita dengan menghargai dan memahami perbedaan yang ada.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang adat perkawinan adat Madura, jangan ragu untuk melakukan riset lebih lanjut atau berkunjung langsung ke Pulau Madura. Menelusuri dan memahami berbagai budaya di Indonesia adalah suatu pengalaman yang tak ternilai dan dapat membuka wawasan serta memperkaya pengetahuan kita tentang warisan budaya bangsa.