Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Perkawinan Suku Madura: Penuh Makna dan Tradisi yang Menarik

Siapa yang tidak kenal dengan suku Madura? Suku yang terkenal dengan keberaniannya ini juga memiliki sistem perkawinan yang unik dan menarik untuk digali lebih dalam. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tentang sistem perkawinan suku Madura yang penuh dengan makna dan tradisi yang kaya.

1. Pernikahan Ditentukan oleh Orang Tua dan Keluarga

Sistem perkawinan suku Madura masih mengikuti tradisi kuno di mana pernikahan ditentukan bukan hanya oleh calon pengantin, tetapi oleh orang tua dan keluarga dari kedua belah pihak. Pertimbangan sosial, ekonomi, dan budaya tetap dijunjung tinggi dalam menentukan pasangan yang akan menikah.

2. Proses Tukar Menukar Jawara

Suku Madura dikenal dengan semangat kejantanan dan keberaniannya. Oleh karena itu, tidak heran jika ada proses tukar menukar jawara dalam sistem perkawinan mereka. Dalam tukar menukar ini, suku Madura meyakini bahwa dengan saling menukar jawara, akan memperkuat ikatan antara kedua keluarga dan menghadirkan ketangguhan dalam pernikahan tersebut.

3. Upacara Serang Sandig

Upacara serang sandig merupakan bagian terpenting dalam pernikahan suku Madura. Dalam upacara ini, calon pengantin perempuan akan diserang dengan tebasan pisau oleh calon pengantin pria. Namun, jangan khawatir, ini adalah sebuah simbolisasi yang penting dalam budaya Madura. Serangan ini melambangkan pengorbanan yang dilakukan oleh calon pengantin pria untuk melindungi dan menjaga calon pengantin perempuan sepanjang hidup mereka bersama.

4. Tradisi Unik - Lues

Tradisi unik yang juga menjadi bagian penting dalam sistem perkawinan suku Madura adalah lues. Lues adalah tradisi di mana calon pengantin pria harus menembak calon pengantin wanita menggunakan ayam. Tidak hanya menjadi pemancing tawa, tradisi lues juga melambangkan keberanian dan kemampuan calon pengantin pria dalam memimpin dan melindungi keluarga yang akan mereka bangun.

5. Keindahan dalam Sederhana - Memadu Padankan Warna Kebaya

Selain tradisi yang unik, suku Madura juga memiliki keindahan dalam sederhana. Salah satunya adalah dalam pemilihan warna kebaya yang digunakan oleh calon pengantin perempuan. Dalam sistem perkawinan Madura, warna kebaya yang dipilih oleh calon pengantin perempuan haruslah sama dengan warna sarong yang digunakan oleh calon pengantin pria. Meski terkesan sederhana, padu padan warna ini mencerminkan kesatuan dan kerjasama yang penting dalam membangun rumah tangga.Dalam kesimpulan, sistem perkawinan suku Madura tidak hanya menjadi perpaduan antara keberanian dan tradisi, tetapi juga mengandung makna yang dalam serta memperlihatkan keindahan dalam sederhana. Bagi mereka, pernikahan adalah suatu ikatan yang harus dijaga dan diperkuat melalui tradisi dan nilai-nilai yang berharga.

Apa Itu Sistem Perkawinan Suku Madura?

Sistem perkawinan suku Madura merupakan salah satu sistem perkawinan yang dijalankan oleh suku Madura, yang merupakan suku bangsa yang bermukim di Pulau Madura, Jawa Timur. Sistem perkawinan ini memiliki ciri khas dan tradisi yang unik, yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini.

Cara Sistem Perkawinan Suku Madura Dilakukan

Dalam sistem perkawinan suku Madura, proses pernikahan diawali dengan adanya pertemuan antara keluarga pihak laki-laki dan pihak perempuan. Kedua belah pihak akan melakukan negosiasi dan membahas segala hal yang berkaitan dengan pernikahan, seperti jumlah mahar, penentuan tanggal pernikahan, serta perencanaan acara pernikahan secara keseluruhan.

Setelah perjanjian mahar dan kesepakatan lainnya tercapai, maka dilakukan acara lamaran yang disebut "menthek tumpuk". Pada acara ini, pihak laki-laki akan memberikan mahar kepada pihak perempuan sebagai tanda keseriusan dan komitmen mereka.

Setelah acara lamaran selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan acara pernikahan yang disebut "nikah adat". Pada acara ini, dilakukan serangkaian tradisi adat yang melibatkan kedua belah pihak serta kerabat dan tetangga yang hadir. Acara pernikahan suku Madura biasanya dilaksanakan dengan khidmat dan penuh rasa syukur.

Setelah acara pernikahan selesai dilaksanakan, pasangan suami istri akan mengadakan "ngopi ser" atau "ngopi rohan". Ngopi ser merupakan tradisi minum kopi bersama keluarga yang dilakukan pada pagi hari setelah pernikahan. Sementara itu, ngopi rohan dilakukan pada malam hari setelah pernikahan sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah yang diterima.

Tips Agar Pernikahan dengan Sistem Perkawinan Suku Madura Berjalan Lancar

1. Komunikasi yang Baik

Untuk memastikan pernikahan dengan sistem perkawinan suku Madura berjalan lancar, komunikasi yang baik antara kedua belah pihak serta keluarga sangatlah penting. Jangan ragu untuk membicarakan segala hal yang berkaitan dengan pernikahan, termasuk perencanaan acara dan kesepakatan-kesepakatan yang perlu diambil.

2. Memahami Tradisi dan Adat Istiadat

Selain komunikasi yang baik, memahami tradisi dan adat istiadat suku Madura juga menjadi tips penting agar pernikahan dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini, kedua belah pihak maupun keluarga masing-masing perlu berusaha memahami dan menghormati tradisi yang ada untuk menciptakan keharmonisan dalam acara pernikahan.

Kelebihan Sistem Perkawinan Suku Madura

Sistem perkawinan suku Madura memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya unik dan menarik. Berikut adalah beberapa kelebihan dari sistem perkawinan suku Madura:

1. Pemertahanan Tradisi dan Budaya

Sistem perkawinan suku Madura telah mampu mempertahankan tradisi dan budaya mereka hingga saat ini. Prosesi adat yang dilakukan dalam pernikahan suku Madura merupakan salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi nenek moyang mereka.

2. Kebersamaan dalam Proses Pernikahan

Proses pernikahan suku Madura melibatkan kedua belah pihak serta kerabat dan tetangga yang hadir. Hal ini menciptakan suasana kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antara keluarga dan kerabat dekat.

Frequently Asked Questions

1. Apakah Maharnya Wajib?

Iya, dalam sistem perkawinan suku Madura, pembayaran mahar merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum pernikahan dilangsungkan. Meskipun besaran mahar bervariasi, tetapi mahar menjadi simbol janji dan penghargaan dari pihak laki-laki terhadap pihak perempuan.

2. Apakah Pernikahan Suku Madura Memiliki Adat Resepsi?

Tidak, dalam sistem perkawinan suku Madura, pernikahan tidak dilakukan dengan adat resepsi seperti halnya dalam budaya Jawa. Prosesi pernikahan suku Madura berfokus pada adat istiadat yang melibatkan kedua belah pihak serta kerabat dan tetangga yang hadir.

Kesimpulan

Sistem perkawinan suku Madura merupakan salah satu sistem perkawinan yang memiliki ciri khas dan tradisi yang unik. Dalam sistem perkawinan ini, komunikasi yang baik antara kedua belah pihak serta memahami tradisi dan adat istiadat suku Madura sangatlah penting untuk menjaga kelancaran dan keberhasilan pernikahan. Kelebihan dari sistem perkawinan suku Madura adalah pemertahanan tradisi dan budaya, serta kebersamaan dalam proses pernikahan. Dengan menjaga dan menghormati tradisi ini, kita dapat turut melestarikan kebudayaan suku Madura.

Jika Anda tertarik untuk menikahi pasangan dengan sistem perkawinan suku Madura, pastikan Anda memahami dan menghormati tradisi dan adat istiadat yang ada. Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga untuk memastikan pernikahan berjalan dengan lancar. Selamat menikmati perjalanan menuju kehidupan berkeluarga yang bahagia!