Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketahui 5 Koin Masa Depan: BNB, MATIC, ADA, BTC, dan ETH


Cryptocurrency merupakan mata uang digital yang asalnya tidak diatur oleh system pusat seperti pemerintah pada umumnya. Cryptocurrency ini didasarkan pada teknologi blockhain dengan bitcoin yang belakangan populer. Karena adanya ketertarikan terhadap Wall Street, maka sudah banyak pilihan yang disediakan bahkan hingga mencapai lebih dari 19.000 cryptocurrency. 


Walaupun sebenarnya mata uang ini bisa digunakan sebagai alat pembayaran untuk membeli sesuatu, namun beberapa orang lebih memilih untuk investasi jangka panjang. Untuk itu, penting untuk mengetahui apa yang anda lakukan sebelum membeinya, karena stablecoin dalam cryptocurrency ini terjun bebas dan dinilai beresiko. 


Berikut lima cryptocurrency populer yang layak dijadikan sebagai investasi di tahun 2022. 


1. Binance Koin (BNB) 

Koin binance lepas landas pada awal 2021 dan mengalami kelonjakan sekitar $38 di 1 Januari dan sempat mengalami lonjakan tertinggi sekitar $683 sekitar Mei yang dianggap sebagai lonjakan tertinggi sepanjang masa. 


Koin binance dinilai menjadi pilihan investasi yang stabil jika dilihat dari kinerjanya. Binance merupakan pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia bahkan orang Amerika Serikat harus menggunakan versi Binance US dan dianggap sebagai investasi yang sangat fluktuatif. 


Binance ini akan menghentikan penyetoran dan penarikan untuk beberapa jaringan terbaru termasuk Polygon dan Solana untuk menerapkan adanya peningkatan. Untuk investor yang sering berdagang sebaiknya mempehatikan bahwa kinerja Binance ini mengalami peningkatan. 


Adakah Resiko Investasi di Binance Coin? 

Hal yang membedakan binance dengan pesaingnya adalah koin yang dibuat oleh perusahaan bukannya pengembang teknologi. Walaupun binance coin memiliki komitmen untuk selalu mempertahankan blockhain sudah banyak dipercayai banyak orang, beberapa investor masih saja menaruh curiga terhadap cryptocurrency yang satu ini. 


2. Polygon (MATIC) 

Polygon dibuat oleh tim pengembang yang berkontribusi pada platform blockhain Ethereum yang dirancang untuk penskalaan Ethereum dan pengembangan infrastruktur sebagai suatu solusi untuk memperluas Ethereum ke dalam system multirantai untuk meningkatkan kecepatan transaksi. 


Polygon ini mendapatkan dukungan dari pertukaran cryptocurrency Binance dan Coinbase yang digunakan untuk layanan pembayaran, biaya transaksi, dan mata uang pembayaran. 


Bahkan perkembangan terbarunya dinilai menguntungkan MATIC, sebuah proyek perjalanan yang terdesentrallisasi dari token non-fungible. Berdasarkan adanya laporan, individu yang membeli asset inipun ikut mendapartkan kepemilikan terhadap Zo Real Estat Metaverse. 


Menurut CoinTelegraph, pemerintah India menggunakan polygon untuk mengeluarkan sertifikat kasta kepada para penduduknya yang berpenghasilan rendah. 


Adakah Resiko Investasi di Polygon? 

Berdasarkan laporan, Polygon telah memperketat kerentanan bahaya yang mengancam koin senilai $20 juta yang berhasil diamankan berkat seorang peretas yang menemukan adanya eksploitasi dan memberikan kabar ini kepada Polygon yang siap diperbaiki hanya dalam waktu dua hari saja. Akibatnya, terdapat protes black-hat yang sudah mencuri lebih dari 800.000 token senilai dengan $1,4 juta. 


3. Cardano (ADA) 

Karena jaringan Cardano lebih kecil, membuat banyak investor tertariik karena dinilai membutuhkan sedikit energy untuk menyelesaikan transaksi dibandingkan dengan jaringan yang lebih besar sehingga transaksi lebih cepat dan murah. 


Bahkan, Cardano juga sudah meluncurkan Hard Fork sebuah peningkatan untuk fungsionalitas yang bermanfaat dalam kontrak pintar. Cardano dinilai lebih aman dan mudah beradaptasi sehingga perkembangannya terus meningkat. 


Adakah Resiko Investasi di Cardano? 

Meski dirancang dengan jaringan yang lebih besar, sepertinya Cardano tetap tidak bisa bersaing dengan cryptocurrency yang lebih besar dan diuntungkan dengan sedikitnya jumlah pengembang yang tersedia. 

Hal ini tentunya tidak menarik untuk beberapa investor karena platform ini memiliki rencana untuk meluncurkan sebuah incubator yang akan membantu Afrika mencapi posisi ekonomi utama. 


4. Bitcoin (BTC) 

Bitcoin merupakan mata uang digital yang keberadaannya sudah ada sejak lama dibandingkan semua mata uang digital di cryptocuurrrency. Dengan harga dan kapitalisasi pasar yang tinggi dibandingkan pilihan investasi kripto lainnya menjadikannya pemimpin dalam mata uang digital. 


Sudah banyak bisnis yang menerima bitcoin sebagai system pembayaran sepperti visa yang bertransaksi dengan bitcoin. Bahkan, bank-bank besar sudah mulai menggunakan sistem transaksi dengan bitcoin. 


Tesla juga mulai menginvestasikan sebanyak $1,5 miliar ke dalam bitcoin dimana untuk sementara waktu, perusahaan ini menerima bitcoin sebagai pembayaran untuk mobil yang mereka jual. Untuk mendukung tujuan ramah lingkungan, Blockstream dan Block meluncurkan tambang bitcoin di Tecas yang didukung penuh oleh Tesla. 


Bitcoin juga mendapat dorongan lain dari LLuna Foundation Guard dengan adanya pinjaman dalam mata uang bitcoin senilai $1,5 miliar. 


Adakah Resiko Investasi di Bitcoin? 

Nilai bitcoin mengalami banyak fluktuasi dimana terkadang mengalami kenaikan atau penurunan ribuan dolar dalam beberapa tahun ini karena harga bitcoin ini berkorelasi dengan Nasdaq. 


Untuk anda yang sering gugupketika melakukan investasi sebaiknya tidak melakukan investasi dengan bitcoin. Cryptocurrency ini menjadi investasi jangka panjang yang cerdas sehingga anda tidak perlu khawatir karena dengan harga yang rendah saja bisa mendatangkan peluang yang baik kedepannya. 


5. Ethereum (ETH)

Ethereum merupakan sebuah jaringan yang membantu pengembang untuk membuat cryptocurrency mereka sendiri dengan bantuan jaringan ini. Meskipun, Ethereum masih jauh dibelakang bitcoin, namun dengan pesain lainnya Ethereum jauh didepan mereka. 


Meski terlambat muncul setelah beberapa cryptocurrency lainnya, namun teknologi ini sudah populer di pasar dengan teknologi yang unik. Bahkan sudah dijuluki sebagai The Merge tahun ini. 


Pembaruan tentunya akan menggeser Ethereum ke konsesus berbasis bukti kepemilikan yang akan mengurangi jumlah jumlah koin sehingga penggabungan sangat diharapkan untuk mengurangi konsumsi energi Ethereum. 


Adakah Resiko Investasi di Ethereum? 

Transaksi dalam Ethereum ini dinilai lama karena hanya menggunakan teknologi blockhain yang memiliki satu jalur untuk transaksi sehingga jaringan kelebihan beban. 


Biaya transaksi juga dinilai tinggi karena jumlah eter yang diperlukan untuk melakukan transaksi di blockhain Ethereum sudah naik sekitar 13% pada bulan Maret karena tingginya permintaan untuk ruang blok. 


Pada tahun 2016, terjadi peretasan yang memanfaatkan celah keamanan sehingga terjadi kehilangan eter senilai lebih dari $50 juta. Peningkatan penggabungan membuat blockhain lebih aman.