Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Pakaian Adat Madura yang Kaya akan Filosofi dan Makna

 


Pakaian adat Madura merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia kaya akan budaya dan keberagaman. Selain karena daerah-daerah di Indonesia memiliki pakaian adatnya masing-masing, dalam satu wilayah tersebut juga kerap mempunyai beberapa baju budaya.

Contohnya saja, di Pulau Madura ini. Sebagai informasi, ada beberapa pakaian adat yang menjadi baju khas orang-orang Madura.  

Menariknya lagi, tiap-tiap baju adat tersebut mempunyai filosofi dan makna yang luar biasa banyaknya. Lantas, apa saja makna dalam pakaian adat Madura? Anda bisa tahu informasi selengkapnya di ulasan berikut ini, simak hingga tuntas, ya! 

Pakaian Adat Madura

Pakaian adat Madura adalah baju tradisional yang sudah dipakai secara turun-temurun dan jadi kebanggaannya orang Madura, begitu kata Kemendikbud. Serupa dengan pakaian adat daerah lain yang jadi kebanggaan tersendiri untuk masyarakat di dalamnya.  

Bedanya, ada pada filosofi dan makna dalam tiap-tiap ciri khas pakaian adat yang mempunyai kesan istimewa tersendiri. Sebagaimana sempat disinggung sebelumnya, Madura mempunyai beberapa jenis pakaian adat yang menjadi ciri khasnya.  

Di antaranya adalah pakaian adat rakyat biasa, pakaian adat untuk bangsawan, pakaian mantenan, dan beberapa jenis lainnya. Dari jenis-jenis tersebut, baju adat Madura yang lebih populer di masyarakat adalah pakaian rakyat, terutama untuk kaum laki-laki. 

Fungsi dan Arti

Berbeda bentuk, jelas akan fungsinya tidak akan sama. Di samping itu, jenis-jenis baju adat ini juga dipastikan mempunyai arti masing-masing.  

Untuk diketahui, berikut adalah beberapa fungsi dan arti dari berbagai baju adat Madura. Mulai dari untuk rakyat, bangsawan, hingga mantenan. 

Baju Adat Rakyat Madura

Memiliki desain yang lebih simpel dibandingkan dengan jenis pakaian adat lain dari Madura, fungsi baju untuk rakyat juga terbilang umum. Yang mana, pakaian ini bisa digunakan untuk keseharian ataupun pada acara-acara tertentu, seperti pertunjukan budaya.  
 
Dari tampilannya yang sederhana, baju ini memperlihatkan bahwa etnis Pulau Madura menyukai kesederhanaan. 

Baju Adat Bangsawan

Berbeda dengan jenis baju adat untuk rakyat, pakaian khusus kaum bangsawan terkesan lebih istimewa. Ini dikarenakan, masyarakat Madura sangat lekat dengan stratifikasi sosial.  
 
Sebagaimana tampilan istimewanya, baju adat ini berfungsi untuk menunjukkan status sosial para bangsawan yang dipandang lebih istimewa. Untuk diketahui, tidak sembarangan orang bisa mengenakan pakaian adat ini.  
 
Pasalnya, terdapat tiga status sosial masyarakat yang berlaku bagi orang Madura, yaitu Orang Kene', Ponggaba, dan Parijaji. Yang termasuk dengan kaum bangsawan di sini adalah kaum Parijaji. 

Baju Mantenan

Sebagaimana namanya, pakaian ini dikhususkan untuk masyarakat orang-orang yang akan melangsungkan pernikahan. Pakaian ini dibuat dengan kain yang memiliki warna dasar merah dan juga hitam, ini berarti bahwa pernikahan didasari dengan warna-warna kontras. 

Pakaian Adat Madura untuk Pria

Sebagai informasi, selain tersedia untuk kaum-kaum hingga acara tertentu, pakaian adat khas Madura juga tersedia untuk lelaki maupun perempuan. Seperti yang telah disebut sebelumnya, jenis baju adat Madura laki laki untuk rakyat jauh lebih populer di masyarakat.  

Hal ini dikarenakan, pakaian tersebut lebih banyak ditemukan di berbagai kegiatan sehari-hari. Lain halnya dengan pakaian bangsawan maupun baju mantenan yang umumnya dipakai di hari-hari tertentu saja.  

Untuk diketahui, baju adat Madura untuk rakyat khusus kaum laki-laki ini dinamakan Pesa'an (bagian luar) dan Sakera (dalaman). Pada Pesa'an, baju mempunyai warna hitam, sementara kausnya diberikan motif stripes berwarna merah putih.  

Desain pakaian adat yang kerap disebut baju Madura merah putih ini tentu sudah tidak asing di mata masyarakat, bukan? Pasalnya, baju adat Madura laki laki ini kerap digunakan para pedagang sate guna menunjukkan cirinya sebagai warga asli Madura.  

Sementara itu, baju adat Madura laki laki untuk kaum bangsawan dinamakan dengan Rasughan Totop. Pakaian ini mempunyai bentuk seperti Beskap dari Jawa Tengah, tetapi punya beberapa bagian yang menjadi pembedanya.  

Satu di antaranya adalah kancing yang berjumlah lima sampai tujuh dan terbuat dari tempurung kelapa atau tulang. Untuk pakaian mantenan, baik kaum laki-laki maupun perempuan memiliki warna sama, bedanya hanya ada pada bentuk dan aksesorinya. 

Pakaian Adat Madura untuk Wanita

Baju Madura perempuan untuk rakyat maupun bangsawan sebetulnya tidak terlalu berbeda, bentuknya adalah kebaya. Namun, kebaya khusus kaum bangsawan cenderung punya lebih banyak motif dan dipakai dengan aksesori yang lebih banyak.  

Untuk diketahui, kebaya untuk rakyat dinamakan Rancongan atau Aghungan. Meski terkesan sederhana, baju Madura perempuan ini memiliki beberapa ciri yang membuatnya istimewa.  

Di antaranya, warna kontras dan bentuk kebaya yang tampak lebih ketat dimaksudkan untuk memperlihatkan kemolekan wanita Madura. Untuk kebaya bangsawan, para wanita biasa mengenakan bunga hingga perhiasan emas.

Penggunaan bunga dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa perempuan Madura mampu memberikan ketenangan. Sementara itu, perhiasan emas dipakai untuk menunjukkan status sosialnya.  

Selain menunjukkan perbedaan kasta, perhiasan emas juga dipakai untuk menunjukkan bahwa wanita Madura tidak cinta keduniaan. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan cincin yang memiliki ukuran cenderung kecil dan tidak terlalu terlihat. 

Aksesoris/Tambahan

Selain pakaian yang berbeda-beda, aksesori yang terdapat pada baju adat Madura laki laki untuk rakyat dan bangsawan juga tidak sama. Begitu juga dengan baju Madura perempuan untuk rakyat dan juga khusus bangsawan.  

Pada baju adat Madura yang dikenal dengan sebutan baju Madura merah putih, Anda bisa menemukan beberapa aksesori. Di antaranya adalah Udheng sebagai penutup kepala, Sarong, Sabuk Katemang Raja, dan Terompah sebagai pelengkap bawahannya.  

Pada baju adat Madura laki laki bangsawan, terdapat beberapa aksesori serupa dengan baju adat Madura untuk rakyat. Di antaranya adalah Sabuk Katemang Raja dan Terompah sebagai bawahan dan Udheng di atas kelapa.  

Bedanya, aksesori yang terdapat pada pakaian ini bisa dikatakan lebih istimewa dibandingkan dengan pelengkap pada baju Madura merah putih. Selain aksesori itu, terdapat beberapa tambahan lain yang membuat pakaian ini terkesan lebih istimewa dibanding baju Madura merah putih.  

Di antaranya adalah keberadaan Sap Osap atau sapu tangan dan Stagen sebagai sabuk tambahannya. Pada baju Madura perempuan untuk rakyat, aksesori yang kerap digunakan adalah Cucuk Sisir dan Cucuk Dinar.  

Selain itu, ada juga kain Leng Oleng, Giwang Emas, hingga Stagen Jawa. Sementara itu, baju Madura perempuan kerap diberikan aksesori seperti paneti rantai dengan motif jagung.  

Untuk rambutnya, perempuan yang mengenakan baju ini akan diberikan hiasan berupa bunga untuk wanita muda. Sementara itu, perempuan yang sudah lanjut usia mengenakan tusuk konde pada gelung mager sereh-nya.  

Nah, itulah sedikit informasi seputar baju adat Madura yang kaya akan filosofi dan maknanya, mulai dari baju rakyat, bangsawan, hingga mantenan. Jadi, sejak kapan Anda tahu kalau baju Madura merah putih merupakan baju khas Madura?