Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
in feeds

Udeng Madura: Pengertian, Filosofi, dan Cara Pakai

Setiap suku di Indonesia pastinya memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Seperti suku Madura yang salah satu ciri khasnya adalah penutup kepala kaum laki-laki yang begitu ikonik. Penutup kepala ini disebut dengan udeng, dijadikan sebagai aksesoris atau pelengkap dari pakaian adat Madura atau Pesa’an. Dengan demikian udeng Madura adalah aksesoris untuk kaum laki-laki dari suku Madura.

Berdasarkan sejarahnya, udeng Madura dibuat dan juga digunakan pertama kali ketika Kerajaan Majapahit, seperti yang diketahui bahwa wilayah Madura memang masih dalam kekuasaan Majapahit kala itu.

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa udeng sudah ada ketika legenda Aji Saka, sang pencipta tahun Jawa atau Saka. Bahkan di dalam Kisah Tanah Jawa, Aji Saka mampu mengalahkan Dewata Cengkar yang ketika itu peperangan dengan menggelar kain penutup kepala. Selain itu, udeng Madura juga diduga adalah hasil dari pengaruh budaya Islam dan Hindu.

Filosofi Udeng Madura

Udeng tidak hanya sebagai penutup kepala biasa saja, namun ada makna filosofis di baliknya baik itu dari segi motif, ukuran, dan juga cara pakai udeng Madura. Udeng juga terdiri atas beberapa jenis, setiap jenis udeng menunjukkan status sosial seseorang seperti tongkosan, rakyat, atau bahkan bangsawan. Bahan kain dari setiap motif udeng juga berbeda-beda.

Udeng bangsawan bentuknya siku, contohnya di sisi kanan ada lipatan udeng yang lebih tinggi dibandingkan dengan sisi kiri. Ada juga siku kecil di belakang. Sedangkan udeng rakyat terdiri atas lipatan kain tanpa adanya penutup kepala. Dua siku udeng rakyat disebut dengan Totkala yang artinya buntut kalajengking, sedangkan kelopak udeng yang ke arah bawah seperti udeng bangsawan.

Jika dilihat dari bentuknya ada dua jenis udeng Madura, yaitu udeng peredhan atau besar dan udeng tongkosan atau kecil. Ikatan udeng mempunyai makna, di udeng peredhan ada pelintiran ujung simpul yang pada bagian belakangnya sedikit tegak, ini melambangkan huruf alif. Udeng tongkosan, simpul mati pada bagian belakangnya dibentuk mirip dengan huruf lama alif, ini menjadi simbol bahwa pengakuan akan kebesaran Allah SWT.

Berdasarkan motifnya juga udeng dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada udeng motif modang, garik atau jingga, bere songai atau toh biru, dul-cendul, storjan. Cara pakai udeng Madura juga menunjukan derajat bangsawan seseorang yang menggunakannya. Ada juga bagian udeng yang tingginya di sebelah kanan lipatan disebut dengan Gunungan. Yang mempunyai arti bahwa orang yang menggunakan udeng mempunyai derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Karena semakin tegak kelopak dari udeng maka semakin tinggi juga derajat kebangsawanan si pemakai. Di sisi lain ketika kelopaknya miring, maka derajat kebangsawanannya juga rendah.

Cara Pakai Udeng Madura

Untuk cara menggunakan udeng Madura juga sangat mudah. Bahkan sekarang ini kamu bisa menemukan udeng di berbagai e-commerce. Walaupun sudah banyak yang menjualnya, sebaiknya kamu mengetahui jenis udeng apa yang digunakan.

Bahan Dasar Pembuatan Udeng Madura

Cara membuat udeng Madura juga berbeda-beda, seperti yang telah dijelaskan di atas tadi bahwa udeng juga disesuaikan dengan derajat orang yang menggunakannya. Udeng Madura tidak hanya menggunakan kain, ada bahan dasar lain dalam pembuatan udeng ini seperti kertas, kawat, dan tentunya lem pelekat. Jika kamu ingin membuat udeng maka bisa menggunakan kertas bekas dan bahan lainnya pun mudah untuk didapatkan.

Masyarakat Madura sendiri seakan tidak bisa dipisahkan dengan udeng. Hingga saat ini pun ketika kamu mengunjungi Madura, maka bisa dengan mudah menemukan warga yang menggunakan udeng. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa udeng tidak hanya sebagai aksesoris tambahan atau pelengkap dalam pakaian adat Madura, namun juga menunjukan derajat kebangsawanan si pemakai.

Jika kamu berminat membeli udeng di Madura tentu tidak akan kesulitan, karena banyak sekali penjual udeng yang menawarkan harga beragam dan kamu bisa memilihnya sesuai selesai.

Kini kita sudah sampai di akhir pembahasan mengenai udeng Madura, semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kamu ya!

1 comment for "Udeng Madura: Pengertian, Filosofi, dan Cara Pakai "